Kesempatan kali ini saya diajak ke
Jepara, jadilah saya berangkat dengan rombongan dengan menggunakan bus.
Berangkat dari ruma abis subuh masih ngantuk” gitu kudu udah berangkat buat
ngumpul bareng rombongan ehhh ternyata masih nunggu lama molor mpe jam 7 baru
berangkat. Kami berangkat melewati arah dari Semarang-Demak-Kudus-Jepara. Namun
di Kota Kudus kami transit di Masjid Menara Kudus untuk beristirahat dan
menunaikan ibadah. Masjid Menara Kudus ini sudah sangat terkenal dan merupakan
salah satu obyek wisata juga di Kota Kudus, di sekitar masjid juga terdapat
pedangan yang menjajakan danggangan seperti perlengkapan sholat, souvenir khas
Kudus, dan makanan khas Kudus yang biasanya sebagai oleh-oleh bagi para
wisatawan.
Masjid Menara Kudus ini berbentuk
unik, karena memiliki menara yang serupa bangunan candi. Bangunan Masjid
merupakan perpaduan antara budaya Islam dengan budaya Hindu, karena menurut
sejarah berdirinya Masjid ini tidak lepas dari peran Sunan Kudus sebagai
pendiri dan pemrakarsa. Masjid Menara Kudus ini juga disebut dengan Masjid Al
Aqsa dan Al Manar, masjid ini didirikan pada tahun 1549 Masahi atau tahun 956
Hijriah dengan menggunakan batu Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu
pertama. Masjid ini terletak di desa Kauman, kecamatan Kota, kabupaten Kudus,
Jawa Tengah. Pada bagian belakang mesjid, terdapat
makam Sunan Kudus, salah seorang Wali Songo yang menyebarkan Agama Islam di
Jawa. Pada area yang sama, juga terdapat makam murid-murid beliau serta para
pangeran serta kerabat beliau lainnya.
Setelah selesai sholat
bergegaslah kami menuju ke bus lagi dan langsung cuss ke Pantai Bandengan, Jepara.
Jepara Kota Ukir yaa begitulah sebutannya, kota ini juga sebagai kota dimana R.A
Kartini dilahirkan. Jepara memiliki wisata pantai yang indah dengan pasir putih
yang mempesona, salah satunya yaitu Pantai Bandengan yang akan saya kunjungi. Sebutan
nama Pantai Bandengan ini erat kaitannya dengan legenda asal usul kepulauan
Pulau Karimunjawa, yang dalam legenda dikisahkan Amir Hasan putra Sunan Muria
yang diperintahkan untuk pergi memperdalam dan sekaligus mengembangkan ilmu
agama di Kepulauan Karimunjawa. Ketika sampai di pantai ini, mereka menemukan
banyak ikan bandeng, sehingga wilayah itu dinamakan Desa Bandengan, maka tak
heran jika pantai tersebut biasa disebut dengan Pantai Bandengan.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar